Pelatihan Pengembangan Media Pembelajaran Daring Bagi Guru

Program Studi Pendidikan Akuntansi bekerjasama dengan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri Darmaraja Kabupaten Sumedang menyelenggarakan kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat (P2M) Melalui Program Pelatihan Optimalisasi Terirtorial Learning Community Melalu Case Method & Time Base Project dalam Kurikulum 2013.  Kegiatan  pelatihan ini diselenggarakan pada November 2022 bagi guru  SMP Negeri Darmaraja. 

Narasumber pelatihan yaitu disampaikan Dr. Kurjono, M.Pd dan Drs. H. Faqih Samlawi, MA yang membahas materi terkait dengan Optimalisasi Terirtorial Learning Community Melalu Case Method & Time Base Project dalam Kurikulum 2013 baik pada aspek konseptual sampai pada aspek teknis dan praktis implementasi didalam pembelajarann dan lingkungan sekolah.  Dr. Kurjono, M.Pd mengawati bahwa dampak dari pendidikan jarak jauh diantaranya terjadinya ancaman putus sekolah, tidak bisa melihat sekolah, kesenjangan capaian belajar, pertumbuhan dan perkembangan psikososial anak serta dispensasi pernikahan dini. 

Menurut Dr. Kurjono, M.Pd , bahwa Semua Tempat adalah Sekolah, Semua Orang adalah Guru dan Semua Aktivitas adalah Belajar. Lebih lanjut menjelaskan bahwa Territory Learning Community (TLC) adalah komuitas belajar berbasis kewilayahan yaitu Konsep penyelenggaraan pendidikan sebagai wahana untuk memberdayakan pendidikan dengan dukungan potensi masyarakat pada suatu wilayah tertentu guna mencapai tujuan pendidikan dengan mengkomodasikan berbagai kepentingan dan kebutuhan masyarakat, serta mengimplementasikannya ke dalam kurikulum dan pembelajaran yang khas dan terstruktur, sehingga kompetensi lulusannya memenuhi standar tertentu yang dapat dipertanggungjawabkan. 

Sistem Pembelajaran TLC dapat dilakukan melalui, (1) Pembelajaran dengan outdoor learning dengan Pengembangan materi 80% Pengamalan dan Pengalaman;(Fakta, Prosedur dan 20% Konsep/teori (Pengetahuan). Menggunakan Model pembelajaran: Inkuiri (Inquiry Based Learning), ,pembelajaran Discovery (Discovery Learning), pembelajaran berbasis projek (Project Based Learning), dan pembelajaran berbasis permasalahan (Problem Based Learning). Juga dapat menggunakan Strategi Pembelajaran dengan Team Teaching  dengan pendekatan Contextual teaching and  Learning. 

Dari sisi kurikulum, sekolah harus menyiapkan anak-anak mempunyai pemikiran antisipatif, kritis, analitis, kreatif dalam memecahkan masalah, berinovasi, dan memiliki karakter yang bias beradaptasi untuk hal-hal baru yang tidak terduga. Dari sisi penilaian harus mampu melihat perubahan dari kemampuan seoang anak dengan alternatiif : Fortopolio, Penugasan, Tes dan atau bentuk lain.

Dari sisi sekolah, tahapan Implementasi  Territory Learning Community yang dapat dilakukan dengan (1) Menyusun peta penyebaran siswa berdasarkan tingkat kelas dan domisili (2) Dari peta penyebaran dibuat kelompok yang beranggotakan 5 s.d 20 anggota per kelompoknya. (3) Merumuskan dan mengajukan agenda kegiatan belajar siswa secara terintegrasi dengan kegiatan masyarakat; (4) Selanjutnya koordinasi dengan pemerintah setempat (tingkat SD dengan pemerintah Desa dan untuk SMP dengan pemerintah tingkat Kecamatan) membahas kemungkinan dibentuknya kelompok belajar berdasarkan kewilayahan (Territorial).

Dari pemerintah setempat, Implementasi  Territory Learning Community yang dapat dilakukan dengan  (1) Memastikan zero covid 19 pada wilayahnya; (2) Memfasilitasi tempat penyelenggarakan pendidikan bagi anak usia sekolah di wilayahnya; (3) Menetapkan organisasi pengelola yang disyahkan kepala desa; (4) Menetapkan kegiatan masyarakat yang bersifat kolektif secara terjadwal (5) Menyediakan  tempat terbuka (Out Door) untuk belajar dilengkapi protokol kesehatan secara memadai;

Dari sisi orang tua, Implementasi  Territory Learning Community yang dapat dilakukan dengan (1) Orang tua dituntut dapat beradaptasi dan juga aktif dalam mendukung kegiatan; (2) berusaha maksimal dalam memfasilitasi anaknya untuk anak tetap memperoleh pendidikan; (3) aktif dan terlibat memantau anaknya belajar, dan aktivitas yang dilakukan anak saat di rumah serta (3) Aktif berkomunikasi dengan guru.

Dari sisi warga masyarakat, Implementasi  Territory Learning Community yang dapat dilakukan dengan (1) Pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah, masyarakat dan keluarga (2) Masyarakat berperan sebagai sumber keteladanan sekaligus meniptakan iklim yang kondusif bagi penyelenggaraan pendidikan; (3) Masyarakat yang menjadi tulang punggung pengendalian Covid-19, melalui program Kampung Jaga Covid-19 dan (4) Bangkit bersama-sama bergotong-royong untuk tetap bisa produktif

Menurutnya, Perilaku teritorial adalah mekanisme pengaturan batas diri yang melibatkan personalisasi atau menandai sebuah tempat atau objek dan komunikasi yang dimiliki oleh seseorang atau kelompok.  Empat karakter dasar teritori, yaitu : Kepemilikan atau hak dari suatu tempat, Personalisasi atau penandaan suatu area, Hak mempertahankan diri dari gangguan luar serta Pengatur beberapa fungsi, mulai dari bertemunya kebutuhan dasar psikologis sampai pada kepuasan kognitif dan kebutuhan-kebutuhan estetika. Jenis Teritori:. Primary Territory ( Teritori Primer ), Secondary Territory ( Teritori Sekunder), Public Territory ( Teritori Publik ). Public Territory atau teritori Publik merupakan area atau ruang bersama dimana setiap orang memiliki akses keluar masuk akan tetapi harus mematuhi aturan – aturan atau norma – norma yang berlaku di area tersebut.

Scroll to Top